Minggu, 23 November 2008
Modal Songsong Laga Maut
1 R Madrid v Recreativo 0
MADRID - Kemenangan penting diraih Real Madrid. Tampil di bawah tekanan karena performa yang buruk di beberapa pertandingan terakhir, Raul Gonzalez dkk membungkam tim penghuni zona degradasi Liga Primera musim ini, Recreativo Huelva, 1-0 di Stadion Santiago Bernabeu kemarin dini hari WIB (23/11).
Selain kembali menebalkan kepercayaan diri tim, torehan tiga poin itu untuk sementara mendinginkan ''kursi panas" yang diduduki pelatih Bernd Schuster. Sebelum pertandingan, media Spanyol memberitakan bahwa laga melawan El Decano (sebutan Recreativo Huelva) akan menjadi laga terakhir bagi Schuster jika timnya gagal menang.
Saking pentingnya kemenangan tersebut, Schuster menyatakan tidak ambil pusing timnya yang bermateri sederet pemain bintang serta bermain di kandang hanya bisa menang satu gol atas tim peringkat ke-19 klasemen sementara.
"Menang adalah segalanya meski saya kira kami tampil kurang bagus karena melewatkan banyak peluang. Beberapa hal yang dilakukan tim membuat saya senang malam ini (kemarin dini hari WIB, Red)," kata Schuster seperti dilansir situs resmi klub.
Pernyataan serupa dikatakan Direktur Olahraga Real Madrid Predrag Mijatovic. "Menang adalah hal yang sangat penting setelah kami melewati pekan sulit. Kami akan melakoni laga penting lainnya pada Selasa (melawan tuan rumah BATE Borisov di Liga Champions). Tim harus bisa menjaga performanya," ujar Mijatovic.
Dengan kemenangan itu, El Real (sebutan Real Madrid) naik ke posisi runner-up klasemen sementara dengan poin 26. Mereka tertinggal dua poin dari pimpinan klasemen sementara FC Barcelona. Tapi, selisih poin itu akan kembali melebar menjadi lima poin jika dini hari tadi Barcelona mampu mengalahkan Getafe di Nou Camp.
Dalam pertandingan kemarin, satu-satunya gol kemenangan Real Madrid dicetak gelandang Wesley Sneijder pada menit ke-39. Tendangan keras pemain tim nasional Belanda itu dari luar kotak penalti sempat mengenai kaki pemain Recrativo. Bola berubah arah dan meluncur masuk ke gawang tanpa mampu dibendung kiper Asier Riesgo.
Sayang, kemenangan itu harus dibayar mahal oleh Real Madrid. Sebab, juara bertahan tersebut kehilangan satu lagi pemain pentingnya karena cedera. Kali ini yang tumbang adalah bomber Gonzalo Higuain. Pemain yang tengah berjuang menembus timnas Argentina itu cedera engkel kaki kiri. Dia pun harus ditarik keluar pada menit ke-79 dan digantikan Javier Saviola. Meski belum ada konfirmasi seberapa parah cedera tersebut, Higuain hampir pasti tidak bisa dimainkan saat melawan BATE. Selain Higuan, Wesley Sneijder juga mendapat masalah. Penentu kemenangan Real Madrid itu mengalami masalah pada otot trisep sehingga harus digantikan oleh Rafael Van der Vaart di menit ke-66.
Cedera itu jelas kian memusingkan Schuster yang sudah kehilangan dua pilarnya di depan, Arjen Robben dan Ruud van Nistelrooy. Beberapa pemain El Real lainnya saat ini juga masih belum bebas dari cedera. Mereka adalah Mahamadou Diarra, Ruben de la Red, dan Fabio Cannavaro.
"Saya berharap cedera Gonzalo (Higuain) tidak terlalu serius. Saya sangat sulit mengatakan berapa lama dia akan absen. Kami tidak bisa terus-terusan kehilangan pemain setiap hari. Itu sangat menyakitkan dan membuat kami tidak efektif dalam bersaing di kompetisi," beber Schuster.
Setelah menghadapi tim lemah Recreativo Huelva, El Real dihadang tujuh laga maut. Yaitu, menghadapi BATE Borisov (away/25/11), Getafe (away/30/11), Sevilla (home/7/12), Zenit Petersburg (home/10/12), Barcelona (away/14/12), Valencia (home/21/12), dan Villarreal (home/4/1/9). (ali/aww)
Inter Milan Jaga Takhta, Tekuk Juventus
]
1 Inter Milan v Juventus 0 (Giornata 13)
MILAN - Juventus pulang dengan kepala tertunduk. Tim besutan Claudio Ranieri itu harus mengakui keunggulan tuan rumah Inter Milan dengan skor 0-1 pada pekan ke-13 Liga Italia Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, kemarin dini hari WIB (23/11).
Kekalahan itu menghentikan episode positif Juve. Sebelum bertandang ke markas Inter, Bianconeri -julukan Juve- memiliki rekor selalu menang dalam tujuh laga beruntun di semua ajang. Lima kali menang di pentas Serie A dan dua kali di Liga Champions. Bianconeri juga belum pernah kalah dari Inter sejak promosi dari Serie B pada musim 2007/2008.
Dalam dua pertemuan musim lalu, Inter memang tidak bisa mengalahkan Juve. Ketika bertandang ke Turin, homebase Juve, Nerazzurri -julukan Inter- bermain imbang 1-1. Sebaliknya, saat bermain di Milan, Inter justru menyerah 1-2 kepada seteru abadinya itu.
Tak pelak, kemenangan atas Juve dalam duel bertajuk derby d'Italia kemarin disambut gembira kubu Inter. Bagi allenatore (pelatih) Inter Jose Mourinho, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa dia lebih baik daripada pelatih Juve Claudio Ranieri.
Mourinho adalah pengganti Ranieri di kursi pelatih Chelsea pada musim 2004. Laga kemarin menjadi pertemuan pertama kedua pelatih di lapangan hijau. ''Saya bisa selalu mengatakan bahwa kami memang lebih baik daripada mereka (Juve),'' koar Mourinho seperti dikutip The Sunday Times.
Kemenangan itu membuat Nerazzurri kukuh di puncak klasemen Serie A hingga pekan ke-13. Inter mengemas 30 poin, unggul enam angka dari Juve. Nerazzurri juga memastikan aman di puncak klasemen meski pesaing terdekatnya, AC Milan, mampu membawa pulang tiga poin saat bertandang ke markas Torino dini hari tadi.
Kemenangan Inter atas Bianconeri ditentukan oleh gol gelandang asal Ghana Sulley Ali Muntari pada menit ke-73. Muntari yang berdiri tanpa pengawalan sukses memaksimalkan sepakan tidak sempurna penyerang Inter Zlatan Ibrahimovic. Saat itu bek dan kiper Juve terfokus pada Ibrahimovic.
''Saya hampir saja gagal memanfaatkannya. Apabila memaksakan diri untuk meraih bola dengan sempurna, mungkin saya justru akan membuat bola keluar,'' kata Muntari seperti dikutip Channel4.
Begitu berhasil membobol gawang Juve yang dikawal Alex Manninger, Muntari langsung melakukan selebrasi dengan dua kali bersujud mencium rumput lapangan. Sebab, kendati tidak indah, golnya sangat menentukan. Itu adalah gol pertama Muntari untuk Inter musim ini.
Proses lahirnya gol Muntari memang menyesakkan bagi kubu Juve. General Manager Juventus Jean-Claude Blanc menyatakan, timnya kehilangan tiga poin gara-gara sebuah gol yang buruk. ''Kami kebobolan sebuah gol yang paling bodoh dalam sejarah sepak bola. Hampir menggelikan, itulah faktanya. Tapi, kami harus membayar mahal,'' cetus Blanc. (ham/ca)
Inter Milan Jaga Takhta, Tekuk Juventus
1 Inter Milan v Juventus 0 (Giornata 13)
MILAN - Juventus pulang dengan kepala tertunduk. Tim besutan Claudio Ranieri itu harus mengakui keunggulan tuan rumah Inter Milan dengan skor 0-1 pada pekan ke-13 Liga Italia Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, kemarin dini hari WIB (23/11).
Kekalahan itu menghentikan episode positif Juve. Sebelum bertandang ke markas Inter, Bianconeri -julukan Juve- memiliki rekor selalu menang dalam tujuh laga beruntun di semua ajang. Lima kali menang di pentas Serie A dan dua kali di Liga Champions. Bianconeri juga belum pernah kalah dari Inter sejak promosi dari Serie B pada musim 2007/2008.
Dalam dua pertemuan musim lalu, Inter memang tidak bisa mengalahkan Juve. Ketika bertandang ke Turin, homebase Juve, Nerazzurri -julukan Inter- bermain imbang 1-1. Sebaliknya, saat bermain di Milan, Inter justru menyerah 1-2 kepada seteru abadinya itu.
Tak pelak, kemenangan atas Juve dalam duel bertajuk derby d'Italia kemarin disambut gembira kubu Inter. Bagi allenatore (pelatih) Inter Jose Mourinho, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa dia lebih baik daripada pelatih Juve Claudio Ranieri.
Mourinho adalah pengganti Ranieri di kursi pelatih Chelsea pada musim 2004. Laga kemarin menjadi pertemuan pertama kedua pelatih di lapangan hijau. ''Saya bisa selalu mengatakan bahwa kami memang lebih baik daripada mereka (Juve),'' koar Mourinho seperti dikutip The Sunday Times.
Kemenangan itu membuat Nerazzurri kukuh di puncak klasemen Serie A hingga pekan ke-13. Inter mengemas 30 poin, unggul enam angka dari Juve. Nerazzurri juga memastikan aman di puncak klasemen meski pesaing terdekatnya, AC Milan, mampu membawa pulang tiga poin saat bertandang ke markas Torino dini hari tadi.
Kemenangan Inter atas Bianconeri ditentukan oleh gol gelandang asal Ghana Sulley Ali Muntari pada menit ke-73. Muntari yang berdiri tanpa pengawalan sukses memaksimalkan sepakan tidak sempurna penyerang Inter Zlatan Ibrahimovic. Saat itu bek dan kiper Juve terfokus pada Ibrahimovic.
''Saya hampir saja gagal memanfaatkannya. Apabila memaksakan diri untuk meraih bola dengan sempurna, mungkin saya justru akan membuat bola keluar,'' kata Muntari seperti dikutip Channel4.
Begitu berhasil membobol gawang Juve yang dikawal Alex Manninger, Muntari langsung melakukan selebrasi dengan dua kali bersujud mencium rumput lapangan. Sebab, kendati tidak indah, golnya sangat menentukan. Itu adalah gol pertama Muntari untuk Inter musim ini.
Proses lahirnya gol Muntari memang menyesakkan bagi kubu Juve. General Manager Juventus Jean-Claude Blanc menyatakan, timnya kehilangan tiga poin gara-gara sebuah gol yang buruk. ''Kami kebobolan sebuah gol yang paling bodoh dalam sejarah sepak bola. Hampir menggelikan, itulah faktanya. Tapi, kami harus membayar mahal,'' cetus Blanc. (ham/ca)
MILAN - Juventus pulang dengan kepala tertunduk. Tim besutan Claudio Ranieri itu harus mengakui keunggulan tuan rumah Inter Milan dengan skor 0-1 pada pekan ke-13 Liga Italia Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, kemarin dini hari WIB (23/11).
Kekalahan itu menghentikan episode positif Juve. Sebelum bertandang ke markas Inter, Bianconeri -julukan Juve- memiliki rekor selalu menang dalam tujuh laga beruntun di semua ajang. Lima kali menang di pentas Serie A dan dua kali di Liga Champions. Bianconeri juga belum pernah kalah dari Inter sejak promosi dari Serie B pada musim 2007/2008.
Dalam dua pertemuan musim lalu, Inter memang tidak bisa mengalahkan Juve. Ketika bertandang ke Turin, homebase Juve, Nerazzurri -julukan Inter- bermain imbang 1-1. Sebaliknya, saat bermain di Milan, Inter justru menyerah 1-2 kepada seteru abadinya itu.
Tak pelak, kemenangan atas Juve dalam duel bertajuk derby d'Italia kemarin disambut gembira kubu Inter. Bagi allenatore (pelatih) Inter Jose Mourinho, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa dia lebih baik daripada pelatih Juve Claudio Ranieri.
Mourinho adalah pengganti Ranieri di kursi pelatih Chelsea pada musim 2004. Laga kemarin menjadi pertemuan pertama kedua pelatih di lapangan hijau. ''Saya bisa selalu mengatakan bahwa kami memang lebih baik daripada mereka (Juve),'' koar Mourinho seperti dikutip The Sunday Times.
Kemenangan itu membuat Nerazzurri kukuh di puncak klasemen Serie A hingga pekan ke-13. Inter mengemas 30 poin, unggul enam angka dari Juve. Nerazzurri juga memastikan aman di puncak klasemen meski pesaing terdekatnya, AC Milan, mampu membawa pulang tiga poin saat bertandang ke markas Torino dini hari tadi.
Kemenangan Inter atas Bianconeri ditentukan oleh gol gelandang asal Ghana Sulley Ali Muntari pada menit ke-73. Muntari yang berdiri tanpa pengawalan sukses memaksimalkan sepakan tidak sempurna penyerang Inter Zlatan Ibrahimovic. Saat itu bek dan kiper Juve terfokus pada Ibrahimovic.
''Saya hampir saja gagal memanfaatkannya. Apabila memaksakan diri untuk meraih bola dengan sempurna, mungkin saya justru akan membuat bola keluar,'' kata Muntari seperti dikutip Channel4.
Begitu berhasil membobol gawang Juve yang dikawal Alex Manninger, Muntari langsung melakukan selebrasi dengan dua kali bersujud mencium rumput lapangan. Sebab, kendati tidak indah, golnya sangat menentukan. Itu adalah gol pertama Muntari untuk Inter musim ini.
Proses lahirnya gol Muntari memang menyesakkan bagi kubu Juve. General Manager Juventus Jean-Claude Blanc menyatakan, timnya kehilangan tiga poin gara-gara sebuah gol yang buruk. ''Kami kebobolan sebuah gol yang paling bodoh dalam sejarah sepak bola. Hampir menggelikan, itulah faktanya. Tapi, kami harus membayar mahal,'' cetus Blanc. (ham/ca)
Green Force Belum Aman
Jalan Menembus 24 Besar
2 Persebaya v Gresik United 1 (babak 48 besar)
SURABAYA - Persebaya Surabaya masih belum tenang. Sebagai tim besar, anak asuh Freedy Muli itu bisa terjegal pada babak pertama atau babak 48 besar Copa Indonesia IV. Pasalnya, Green Force (julukan Persebaya) hanya mampu menang 2-1 (1-0) atas tamunya, Gresik United, pada laga first leg di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (23/11).
Dua gol Persebaya disumbangkan Anderson da Silva pada menit kesembilan dan 66. GU menyamakan kedudukan melalui tendangan Hermawan menit ke-50.
Pertandingan second leg akan dilaksanakan di Stadion Petrokimia Gresik pada Minggu nanti (30/11). Nah, jika kalah 0-1, jalan Bejo Sugiantoro dkk menembus babak 24 besar bakal buyar.
''Saya akui, kali ini GU bermain bagus. Para pemain mereka sangat disiplin,'' papar Freddy seusai pertandingan. Skuad GU memang tampil gemilang, khususnya kiper Dedy Iman. Dia beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang. Padahal, di awal-awal babak pertama, pemain Persebaya langsung mengurung pertahanan GU.
Barikade para pemain belakang Laskar Joko Samudro (julukan GU) akhirnya jebol pada menit ke-9 setelah diterjang heading bek Persebaya Anderson da Silva. Pemain asal Brazil itu menyundul bola setelah menerima umpan tendangan bebas Javier Roca dari sisi kiri pertahanan GU.
Meski unggul satu gol, serangan Persebaya tidak kendur. Bahkan, dua peluang lagi diperoleh tim juara Ligina dua kali itu melalui Andi Oddang dan Roca.
Meski demikian, punggawa GU tetap memberikan perlawanan gigih yang membuat jantung para Bonek berdegup. Terbukti, gawang Persebaya hampir bobol pada menit ke-27 lewat tembakan keras Danang Yulianto. Untung, kiper Persebaya Endra Prasetya mampu menepisnya. Selain itu, duet tukang gedor GU, Basuki dan Hermawan, beberapa kali mampu membuat barisan pemain bertahan Persebaya pontang-panting.
''Ini adalah hasil maksimal bagi kami. Mengandalkan semangat dan kedisiplinan, kami bisa menahan Persebaya,'' jelas Sasi Kirono, salah seorang karteker GU.
Memasuki babak kedua, para pemain Persebaya makin bergairah untuk mencetak gol kedua. Tapi, terlalu asyik menyerang membuat lini belakang Persebaya lengah. Akibatnya, tendangan keras Hermawan dari luar kotak penalti membuat gawang Persebaya bergetar pada menit ke-50.
Hermawan mampu mengelabui Anderson dan Bejo yang menghadangnya sebelum melepaskan tendangan. Tapi, Freddy berpendapat lain. ''Gol GU itu hanya tendangan spekulasi yang kebetulan masuk,'' ujarnya.
Kebobolan satu gol membuat para pemain Persebaya terhenyak. Mereka kembali menggempur barisan GU. Usaha itu membuahkan hasil. Di tengah buntunya penyerang Persebaya yang dijaga ketat oleh benteng GU, Anderson muncul sebagai solusi. Pemain berumur 33 tahun itu mencetak gol keduanya menit ke-66 lewat heading. ''Saya yakin, kami masih punya peluang untuk lolos ke babak selanjutnya. Di Gresik nanti, kami akan bekerja keras untuk menang,'' tegas Sasi. (nar/uan/diq)
SUSUNAN PEMAIN:
PERSEBAYA: 27-Endra Prasetya (g), 17-Bobby Satria, 5-Bejo Sugiantoro (k), 30-Anderson da Silva, 8-Taufiq, 18-I Putu Gede, 13-Javier Roca/12-Wimba Sutan Fenosa (72'), 20-Andi Oddang/10-Andik Vermansyah (60'), 9-Jairon Feliciano/23-Dodit Fitrio (84')
GRESIK UNITED: 27-Dedi Iman (g), 25-Dwi Prio Utomo, 3-Rudiyanto, 5-Bernard Mamadou, 15-Khabib Syukron/26-Rendy Firgoris (70'), 19-Zudi Harto/Hery Purnomo (31'), 16-Jajang Paliama (k), 23-Mulyanah, 4-Danang Yulianto/7-Brahima Traore (59'), 11-Basuki, 12-Hermawan
Kamis, 13 November 2008
Petaka Adu Penalti bagi Chelsea
LONDON - Chelsea kehilangan satu peluang meraih gelar musim ini. Hal itu terjadi seiring tersingkirnya The Blues -julukan Chelsea- di babak 16 besar Piala Carling kemarin. Di luar dugaan, klub raksasa Inggris tersebut kalah adu penalti 4-5 dari Burnley, tim anggota Championship alias Divisi Satu Liga Inggris.
Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sampai babak perpanjangan waktu selesai di Stadion Stamford Bridge, London. Chelsea unggul dulu lewat gol Didier Drogba pada menit ke-27. Namun, keunggulan tuan rumah dibalas Burnley dengan gol Ade Akinbiyi pada menit ke-69.
Pada babak perpanjangan waktu, Franco Di Santo nyaris membawa Chelsea unggul. Tapi, bola tendangannya melebar di samping gawang tim tamu yang dikawal Brian Jensen. Gelandang The Blues Frank Lampard sempat menggetarkan jala lawan. Tapi, wasit menganulir gol tersebut karena Lampard sudah berada dalam posisi offside.
Memasuki menit ke-116, Burnley harus bermain dengan 10 orang setelah Steve Caldwell menerima kartu kuning kedua. Keunggulan jumlah pemain tidak bisa dimaksimalkan Chelsea. Skor 1-1 bertahan sampai akhir perpanjangan waktu dan adu penalti pun digelar.
Lagi-lagi, Chelsea sial dalam babak adu penalti. Dua di antara enam algojo The Blues gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka adalah Wayne Bridge dan John Obi Mikel. Di sisi lain, hanya satu algojo Burnley yang gagal, yakni Wade Elliot. Chelsea pun kalah dengan skor 4-5.
Kekalahan tersebut menambah catatan negatif Chelsea untuk urusan adu penalti. Dalam empat kesempatan sebelumnya, The Blues juga gagal memenangi adu penalti. Pada final Liga Champions 2008 di Moskow, Chelsea kalah 5-6 oleh Manchester United. The Blues juga menyerah kepada lawan yang sama pada ajang Charity Shield 2007. Sebelum itu, Chelsea disingkirkan Liverpool di semifinal Liga Champions lewat adu penalti (1-4).
Tersingkir dari ajang Piala Carling tidak terlalu diratapi kubu Chelsea. Pelatih Luiz Felipe Scolari mengaku bisa menerima kegagalan timnya. Apalagi, mereka kalah lewat adu penalti yang lebih mengedepankan faktor keberuntungan.
''Saya memilih mengistirahatkan pemain utama karena mereka sudah melewati banyak pertandingan. Saya tidak marah atas kekalahan ini. Pemain sudah berusaha yang terbaik. Saya hanya sedikit kecewa,'' kata Scolari sebagaimana dilansir The Sun.
Pelatih asal Brazil itu mengaku timnya banyak membuang peluang. ''Kami membuat kesalahan dua, tiga, empat kali. Lawan punya satu peluang dan mereka mencetak gol. Selesai,'' ujar Scolari.
Di sisi lain, arsitek Burnley Owen Coyle sangat bangga atas penampilan heroik anak buahnya. Meski menjadi underdog, perjuangan keras pemain Burnley mampu memberikan perlawanan kepada tim sekelas Chelsea. ''Dibanding Chelsea, kami ini tidak ada apa-apanya. Mereka salah satu tim terbaik dunia. Kami sempat tertekan setelah Didier Drogba mencetak gol. Tapi, kami tidak patah semangat,'' ungkap Coyle. (ali/ca)
Tarian Legenda Asal Usul Suku Asmat
SURABAYA - Bertahtakan mahkota bulu-bulu burung Kasuari, pria dengan wajah corang-coreng cat memainkan tifa. Ketika bunyi tabuhannya semakin keras, muncullah tiga pria lain dengan kostum serupa. Keempat pria tersebut lantas menari dengan iringan musik rancak khas Papua.
Cuplikan adegan pertunjukan tari tersebut merupakan perwujudan legenda asal usul suku Asmat di Papua. Legenda tersebut diwujudkan dengan apik lewat karya Darlane Litaay bertajuk MBIS dalam Festival Cak Durasim (FCD) 2008 di Gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur tadi malam (13/11).
Menurut sebuah versi, suku Asmat berasal dari seorang dewa bernama Fumeripits. Karena bosan hidup sendirian, dewa tersebut menciptakan patung-patung berbentuk manusia dari kayu. Tidak hanya membuat patung, dia juga menciptakan sebuah alat musik dari kayu yang dinamakan tifa. Ketika alat musik tersebut dipukul keras-keras, patung-patung manusia itu pun hidup.
Adegan dewa Fumeripits yang tengah memukul tifa tersebut diperankan dengan baik oleh sang penata tari, Darlane. Lewat gerak tari yang menggambarkan satu adegan magis, Darlane menggerakkan tubuhnya dengan lincah.
Legenda tersebut memang tidak disajikan lewat sejumlah adegan. Empat penari termasuk Darlane lebih memilih menyuguhkan legenda tersebut lewat simbol-simbol yang diwujudkan dalam gerak dan musik.
Dalam balutan kostum yang terdiri dari mahkota yang terbuat dari bulu burung kasuari, kakaktua dan cenderawasih, rumput atau alang-alang yang dikreasikan menjadi rok serta tidak lupa kalung dengan bandul taring babi, para penari bergerak membentuk berbagai formasi. Salah satunya formasi berjajar di lantai, di mana mereka menari dalam posisi telentang menyamping di lantai. Dalam posisi tersebut, keempatnya membentuk formasi yang mirip dengan patung jika dilihat dari depan.
''Itu salah satu bentuk simbolisasi berupa patung manusia dari kayu," jelas pria 24 tahun itu.
Keunikan tidak hanya terletak pada kostum, gerak tari ataupun musiknya. Dalam pertunjukan tari kontemporer tersebut, Darlane sempat menyisipkan beberapa gerakan patah-patah khas hip hop. "Saya memang ingin memadukan beberapa unsur dalam karya saya yang merupakan perpaduan tari tradisional dan kontemporer," tutur pria kelahiran 7 Agustus 1984 itu.
Selain pertunjukan tari MBIS, FCD juga menampilkan tari Gambar Cahaya karya koreografer Shinta Yuniar Utami asal Surabaya, dan tari 115-on Click karya Nungki Nurcahyani dari Solo.
Malam ini, giliran Hamzah Fansuri (Surabaya) akan menampilkan karya monolog Arthur S. Nalan bertajuk Prodo Imitatio. Selain itu juga akan tampil Lanjong Kutai Kertanegara dan penampilan dari Taman Budaya Samarinda, Kaltim. (ken/ari)
Senin, 10 November 2008
Dua David Idol Bersaing Lagi, Sama-Sama Luncurkan Album
Los Angeles - Gegap gempita perhelatan American Idol (AI) 2008 yang mengantarkan David Cook sebagai juara sudah melewati hitungan bulan. Namun, bulan ini, tepat lima bulan setelah persaingan di panggung Idol antara Cook dengan rivalnya, David Archuleta, berakhir, keduanya kembali bersaing. Kali ini mereka adu kekuatan dalam penjualan album.
Memang, Cook dan Archuleta sama-sama memilih November sebagai bulan hoki untuk merilis album pasca AI. Archuleta memilih 11 November guna merilis album perdananya yang bertajuk David Archuleta. Sementara itu, Cook mengambil 18 November sebagai start peluncuran album yang juga berlabel sesuai dengan namanya, David Cook. Dan, keduanya sama-sama berambisi besar lewat album perdana tersebut.
Archuleta yang memikat jutaan wanita muda lewat gaya romantisnya saat di AI ingin album pertamanya menjadi pembuktian bahwa dirinya tak sekadar berwajah tampan. "Saya pikir album ini menunjukkan berbagai gaya. Ada lagu yang bernuansa reggae, ada juga yang lembut, dan rancak," kata pemuda 17 tahun yang menyatakan belum siap berkencan serius itu.
"Saya banyak melantunkan tembang balada pada AI karena saya merasa berhubungan dengan banyak orang lewat gaya itu," ucapnya. "Namun, saya tidak ingin orang menilai saya hanya bisa menyanyikan balada. Saya masih muda dan juga mendengarkan radio Top 40," imbuhnya lantas tertawa.
Cook sendiri dan timnya dari 19 Recordings/RCA optimistis bisa merebut pasar meski telat sepekan setelah Archuleta meluncurkan albumnya. "Kami memiliki penggemar yang berbeda," ujar lelaki 25 tahun tersebut. "Saya bersama tim bisa menghadirkan musik yang akurat sesuai dengan gaya saya," sambungnya.
Hal serupa dilontarkan Archuleta. "Saya tahu semua orang menganggap kami (dirinya dan Cook, Red) masih bersaing. Namun, kami sama sekali berbeda," ulas Archuleta. "Cook rocker, gitaris, dan musisi luar biasa, sedangkan saya anak pop," tambahnya.(tia)
Langganan:
Postingan (Atom)